jujur saja awalnya aku malas melihatmu, seperti segan. dalam hati aku selalu berkata "ini orang kayanya patut dihindari deh" karena kamu begitu sama dengan tokoh manusia disini sama sama menyebalkan. dan aku malas beradaptasi denganmu apalagi interaksi rasanya tak terpikirkan sama sekali dikepala ku.
namun lambat laun kamu maksa masuk kedalam hidupku. kamu terus mencoba merobohkan tembok yang sudah lama aku bangun susah payah agar tak ada lagi yang bisa masuk kedalam hidupku. namun usahamu lumayan membekas dikepala dan dihatiku, hingga saat ini.
kamu hebat dalam memperjuangkan, kamu tangguh dalam mempertahankan satu alasan untuk terus mendapatkan suatu hal. tekad kamu sangat kuat jika kamu ingin. hingga akhirnya aku luluh terhadap tuturmu, sikapmu, bijaksanamu semua hal tentangmu.
sepertinya dihalaman berikutnya akan selalu tentang kamu.
Komentar
Posting Komentar