'nanti kita pergi ke tempat mandi air panas ya di'
lelaki itu hanya tersenyum sambil mengangguk perkataan kekasihnya mereka berdua sedang berada di sebuah kafe dengan nuansa alam, tidak banyak pengunjung yang datang hanya beberapa tempat yang terisi termasuk meja adi dan zena.
adiyasa ialah pacar zenaya mereka berpacaran sejak kelas tiga SMA zena dan adi satu sekolah di sekolah menengah pertama dan sejak saat itu zena mempunyai perasaan terhadap adi tetapi adi tidak mengetahuinya.
hari ini adalah hari anniversary zena dan adi yang ke tiga puluh enam bulan lebih sehari. mereka berdua sangat bahagia dihari yang seharusnya bahagia. tiba-tiba adi bangun dari duduknya dan bicara
'aku angkat telefon dulu sebentar ya zen'
'emang gak bisa disini aja angkat telefonnya ya di?'
'engga bisa sayang ini penting'
adi pergi berlari kecil keluar kafe dan zena hanya memandanginya dari dalam sambil meminum coffe pesanannya kelihatanya serius banget batin zena setelah beberapa menit kemudian adi kembali kedalam kafe.
'sayang kayanya aku harus pergi deh'
'kenapa, urusan kantor lagi?'
'nanti janji deh kita ketempat mandi air panas yang kamu mau, ini penting aku gak enak sama pak dirga kalo gak dateng'
'yaudah iya deh see u maaf ya sayang'
'iya hati-hati dijalan ya'
adi meninggalkan zena sendirian dihari anniversary mereka berdua.
memang sih adi baru bekerja dua tahun ditempat perusahaan tersebut jadi tidak bisa semaunya untuk menolak perintah dari sang bos. adi sebenarnya selalu seperti ini saat kencan ia tak segan meninggalkan zena untuk pekerjaan kantor nya tersebut. mau bagaimana lagi zena akhirnya pulang menggunakan taksi.
sesampainya dirumah ia merendam diri di bathup. entah apa yang difikirannya dia meminta kepada adi untuk ke tempat mandi air panas padahal dirumah pun bisa kapan saja dan jam berapapun. hanya tagihan listrik saja yang mungkin sedikit melonjak.
di dalam bathup fikiran negatif merasuki otaknya, zena selalu overthinking di saat adi pergi di waktu yang tidak tepat yaitu saat mereka berkencan, bahkan di hari anniversary mereka berdua. zena selalu berfikir bahwa adi selingkuh darinya entah itu sudah keberapa kalinya zena berfikir seperti itu, tetapi jika difikir lagi untuk apa adi selingkuh dari zena? selama ini mereka berdua bahagia-bahagia saja. jika ada masalah mereka bisa menyelesaikannya dengan kepala dingin.
tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 22.15 WIB zena tak sadar merendam dirinya selama dua jam dan adi belum memberi kabar sejak kepergiannya tadi di kafe, zena mencoba menghubungi adi dan mentelefon untuk ketiga kalinya sampai nada dering terkahir tak kunjung di angkat, zena memutuskan untuk tidur entahlah fikirannya sangat kalut untuk saat ini.
pagi hari waktu menunjukan pukul 06:30 WIB matahari menyinari kamar zena, zena bangun minum segelas air putih di meja samping tempat tidur sebagai morning routinenya. kemudian zena bergegas mandi dan berfikir untuk pergi ke mall di daerah buah batu mungkin baik untuk menghilangkan fikiran zena yang suntuk. zena akan ke mall bersama temannya yang bernama tari, mereka berdua adalah teman dari jaman sekolah menengah pertama, dan tari tau segala tentang zena bahkan pada saat zena menyukai adiyasa saat itu. mereka berdua mengendarai kendaraannya masing-masing yaitu mobil pajero hitam, dan mereka berdua bertemu di pintu masuk mall di daerah buah batu.
'tarii apa kabar?' teriak zena dari pintu masuk mall yang sangat antusias
'hallo enakuu gua kangenn'
ena adalah panggilan tari ke zena katanya tari itu panggilan sayang padahal kalau orang salah denger bisa bahaya. hahahahah
mereka berdua masuk kedalam mall jalan sambil melihat-lihat apa yang akan di beli di mall tersebut.
'apakabar enaku sayang gimana hubungan lo sama si adi, baik?'
'alhamdulillah lagi gak baik ')'
'kenapa si adi, ngapain lo dia? cerita sama gue'
setelah mengilingi mall mereka berdua memutuskan untuk ke salon zena krimbat karena sudah lama tidak krimbat sedangkan tari memotong rambutnya sedikit agar kelihatan lebih tirus.
'itu si adi kenapa cerita gak, sampe-sampe lo mau gue ajak ke mall pasti ada apa-apa ni'
zena menceritakan semua kejadian yang kemarin.
'anjir lo, gilak lo na. masa lo ga sadar ngerendem diri lo selama dua jam sumpah untung gak ganti kulit lo udah gak usah di fikirin yaaa si adi hari ini kita me time dulu'
bahkan sampai saat ini adi belum mengabari zena.
setelah dua sejoli itu selesai memanjakan diri di salon mereka berdua memutuskan untuk makan di restoran jepang. tari dan zena memesan sushi dan Genmaicha (daun teh hijauh dengan beras merah bakar) mereka berdua sangat suka sushi bahkan dulu mereka berteman karena sama-sama menyukai suhsi, hidup selucu itu yah.
ketika tari sibuk mencatat pesanan mereka perempuan cantik datang dari arah pintu masuk restoran dan menghampiri tari dan zena.
'boleh gabung ga soalnya tempat lain penuh dan gue liat kursi kosong dimeja ini?' perempuan itu berkata
tari dan zena melihat sekeliling kemudian saling memandang satu sama lain.
karena meja di restoran tersebut penuh tari dan zena mengiyakan pertanyaan perempuan tersebut.
'b-bol-lehh' jawab mereka berdua.
kemudian tari bertanya 'kamu mau pesen apa?'
'samain aja sama kalian'
'oke'
perempuan itu memperkenalkan diri dengan senyuman lebar di bibirnya.
'kenalin nama gue bella'
'gue tari dan ini teman gue zena'
zena hanya tersenyum saat bella memperkenalkan dirinya.
setelah beberapa menit mereka menunggu akhirnya pesanan mereka datang kemudian memakannya dengan lahap, kemudian tari membuka pembicaraan di sitausi yang cukup canggung dan tidak nyaman menurutnya.
'btw lo kerja dimana?' tari
'di kantor ADIRGA GROUP' bella
'oh ya? pacar gue juga kerja disitu loh' zena
setelah mereka bertiga selesai makan bella pamit duluan karena ada urusan kantor.
'duluan ya soalnya pacar gue udah jemput di depan sama tugas kantor udah menunggu hehehe'
'okke hati-hati di jalan bella' jawab tari dan zena
'ooiiyyaa gue boleh minta nomer kalian gak?'
'iyya boleh boleh'
'081256xxxxxx' itu nomer gue bel kalo yang ini nomer tari 081287xxxxxx'
'oke terimakasih, see u guys'
akhirnya tari dan zena pulang dan tidak lupa untuk membuat instastory.
sesampainya zena dirumah dikejutkan dengan sebuah pesan tidak di kenal.
085634xxxxx : hai zena gue bella yaang tadi makan di restoran jepang di save ya nomer gue.
ternyata bella.
zena : okke bell udah yaa :).
setelah bertemu di restoran jepang dan berteman cukup lama mereka bertiga akhirnyaa merencanakan untuk pergi ke pantai dan yang membuat rencana adalah tari. karena semakin lama mereka bertiga semakin dekat dan zena mengiyakan ajakan tari dan berfikir bella sangat baik kepada dirinya dan tari.
mereka bertiga akhirnya pergi ke pantai dengan mobil tari dan yang mengendarai hanya bella dan tari karena zena keram haid. karena setelah cukup lama berteman sekitar sebulan yang lalu mereka bertiga bertemu di restoran jepang, mereka belum bertemu lagi dan hanya video call saja karena sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. alhasil mereka bertiga membuat rencana untuk pergi kepantai. saat di perjalanan zena tidur karena keram haidnya dan bella mengobrol dengan tari selama di perjalanan.
10 pesan baru
adiyasa❤️✨ : zena sayang
adiyasa❤️✨ : sayanggg
adiyasa❤️✨ : ini waktunya kamu datang bulan loh kamu mau aku bawain apa?
adiyasa❤️✨: sayang sakit banget yah keram perutnya?
adiyasa❤️✨ : aku bawain bubur yah
adiyasa❤️✨ : zenaya kamu dimana sih
adiyasa❤️✨ : aku bawain minuman kesukaan kamu deh jangan marah yaaa
adiyasa❤️✨ : aku janji gak akan pergi lagi disaat hal penting kaya kemarin syg
adiyasa❤️✨ : kamu boleh marah, tapi bales chat aku dong
adiyasa❤️✨ : sayang maafin aku yah😞
sejak kejadian anniversary lalu zena dan adi belum memberi kabar sama sekali, mungkin lebih tepatnya zena tak balas pesan adi.
'berisik banget hape si zena coba liat bell kali aja penting'
'oiya sebentar, ohh ini dari pacarnya kayanya deh tarr sepuluh pesan dari adiyasa'
'mereka pacaran udah berapa tahun tar?'
'ohh si adi, udah tiga tahun bell'
setelah cukup lama di perjalanan akhirnya mereka bertiga sampai ditempat tujuan dan zena masih dengan mimpi indahnya. akhirnya bella membangunkan zena sambil menepuk halus pipi zena.
'zen, zena bangun udah sampaii'
'mmhpphhh apaa bell?, perut aku sakit bell'
'lo udah minum obat keram perut belum?'
zena menggeleng.
'minum dulu nih abis itu lanjut tidur lagi di hotel yaa'
tidak butuh waktu lama mereka bertiga sudah sampai di kamar hotel. sesampainya di hotel bella merapihkan koper zena dan tari melihat pemandangan balkon yang view nya langsung ke pantai.
'uwe uwe uwe' suara terdengar dari kamar mandi
'bella lo kenapa bell?' zena yang kaget mendengar suara bella muntah langsung bergegas menghampiri bella di kamar mandi
'kenapa bell?, mabuk darat?'
'engga gua gak pernah mabuk darat zen'
'terus apa dong?' tari menyambung obrolan mereka
'jangan-jangan lo?!'
'sumpah bell lo beneran pernah ngelakuin itu emangnya?'
'tari lebih baik lo beli alat tes kehamilan deh
'oke gue beli dulu, sebentar ya bel'
'gak usah tar gue bawa, tolong ambilin aja di tas gue'
tari memberikan alat tes kehamilannya kenapa bella, zena dan tari menunggu diluar dengan raut wajah yang cemas. setelah dua puluh menit di dalam kamar mandi bella keluar dengan raut wajah yang pucat.
'gimana hasilnya bell?'
bella menujukan alat tersebut dengan tangan gemetar dan alat itu menunjukan strip dua gari biru.
'lo harus minta tanggung jawab ke pacar lo bell!!'
'pacar gue gak bisa dihubungin setelah melakukan hal itu'
'lo harus telefon dia suruh dia kesini!'
saat semua menunggu kedatangan pacarnya bella datang untuk dimintai pertanggung jawabannya, zena sangat sibuk membalas pesan adi yang belum sempat zena balas di perjalanan kemudian mencoba menelfon adi.
zena❣️ is calling...
'hallo sayang?, kamu dimana?, perut kamu udah enakan?, mau ketemu sekarang? aku bawaain bubur yaah?, hallo zena? ko diem aja sih?
'akuu udah maafin kamu ko, kamu gak perlu repot-repot bawa makanan ya soalnya sekarang aku lagi di pantai liburan sama temen aku.'
'okkee aku ke kantor dulu ya sayang ada hal mendesak soalnya, baikbaik yah disana sayang'
setelah sekian lama zena dan adi tidak bertukar kabar akhirnya hubungan yang di ujung tanduk itu kini sudah membaik. kemudian zena kembali bersama tari dan bella kini mereka bertiga di ruang tamu kamar hotel menunggu pacarnya bella datang. setelah menunggu cukup lama pacarnya bella datang.
'loh adi?! kok kamu disini sih katanya kamu ke kantor?'
'yasa pacar gue zen'
yasa adalah panggilan bella ke adiyasa
'apa pacar lo lo bilang bel?'
'a-akk-u bisa jelasin zen' sambil menghampiri zena
'jadi yang di kandungan bella anak lo ?! sumpah brengsek lo ye selingkuhin sahabat gue'
'sayang,sayang zenaaa aku bisa jelasin ini ga seperti yang ada difikiran kamu'
'kayanya gak ada yang perlu di jelasin lagi deh ini semua udah jelas, jadi selama ini urusan kantor itu bukan urusan kantor tapi kamu selingkuh dari aku. seharusnya kamu bilang kalo bosen jangan tiba-tiba kaya gini, aku bisa pergi kalo kamu nyuruh aku pergi walaupun berat buat aku adi'
tari pun memegangi pundak zena kemudian merangkulnya dan mengajak untuk segera pergi dari tempat ini niat liburan kini hanya menambah luka.
'jadi lo sengaja bel ngajak kita kesini buat ngasih tau kalo lo hamil anak adi?!'
'brengsek ya lo, yang satu brengsek yang satu penggoda cocok deh'
'tarii sebaiknya kita pulang!!'
dengan sekuat tenaga zena menahan tangisannya di depan adiyasa dan bella padahal kini hatinya sangat hancur perkerping-keping. karena ini sudah cukup jelas segala overthinking di kepala zena terjawab di sini. adi yang menahan zena untuk tidak pergi kemudian berkata.
'aku sayang kamu zena, aku cinta kamu zenaya, kalo kamu berfikir aku gak sayang dan cinta kamu itu bohong aku bisa jelasin ini semua dengerin penjelasan aku dulu yah'
'terimakasih tiga tahun nya adiyasa kamu terbaik dan kamu juga yang terburuk buat aku, tanggung jawab sama apa yang sudah kamu perbuat aku tau kamu laki-laki yang bertanggung jawab'
'tapi aku gak ngelakuin inii zena, aku gak ngehamilin wanita brengsek itu'
'kamu masih mau ngelak yas? , ini anak kamu kita bercinta di--.'
'udah stopp bella!!!'
tari dan zena merapihkan koper mereka berdua, kemudian pergi dihadapan adi dan bella tanpa sepatah kata. mungkin sudah sampai disini untuk mempertahankan hubungan yang hanya jalan sepihak saja.
untuk sebagian orang patah hati terbesar adalah saat kita ditinggal orang terkasih untuk selama-lamanya, tetapi bagi zena patah hati terbesar adalah di selingkuhin dan tidak diinginkan di hidup orang yang seharusnya mencintai dirinya.
terimakasih adiyasa, salam sayang zena.
end
maaf kalo masih berantakan karena ini cerpen pertama gue. terimakasih buat yang udah mau baca dan singgah ke blog gue. i luv u guys❤️
Komentar
Posting Komentar